Coba
perhatikan timeline facebook teman-teman kalian.
Bukankah
banyak dari postingan tersebut yang menggambarkan bahwa mereka peduli dengan
pendidikan di Indonesia.
Bahwa
mereka miris melihat potret pendidikan di negara kita ini.
Bahwa
mereka mengutuk pemerintah yang acuh tak acuh terhadap dunia pendidikan.
Saya
acungi jempol untuk itu!
Lalu
apa?
Apa
yang mereka lakukan setelah itu?
Apa
yang kalian lakukan setelah itu?
Selesaikah
masalah hanya dengan ngepost status tentang kepedulian tapi tidak melakukan
apapun?
Tidak!!!
Berhentilah
jadi manusia yang hanya kebanyakan omong.
Manusia
yang hanya suka mengumpat.
Manusia
yang hanya suka mengkritik tapi tidak pernah memberi solusi.
Manusia
yang hanya suka berkomentar tapi tidak pernah menjadi solusi.
Jika
kalian memang peduli.
Bergeraklah.
Bekerjalah
di bidang pendidikan.
Entahkah
menjadi guru SD, SMP, SMA, dosen, tentor, atau yang lainnya.
Tapi
kalian harus siap dengan tanggung jawab besar yang diletakkan di pundak kalian.
Gajinyapun
tidak sebesar pegawai BUMN atau pegawai swasta.
Jika
tidak tidak sanggup menjalani pekerjaan tersebut, kalian bisa kok berbesar hati
meluangkan waktu untuk sehari saja, datang ke sekolah-sekolah dan menyumbangkan
tenaga dan ilmu untuk mengajar adik-adik disana. Coba saja dari tingkatan
sekolah paling rendah, SD.
Hanya
sekedar membantu mereka membaca, menulis atau belajar kabataku.
Atau
jika punya kemampuan lebih, kalian bisa datang ke SMP dan mengajarkan apa saja
hal baik yang kalian tahu.
Atau
sekedar memberi “suasana baru’ untuk adik adik disana.
Atau
kalian bisa mengumpulkan buku-buku pelajaran yang masih bisa dipakai dan
disumbangkan ke sekolah-sekolah.
Atau
bisa juga dengan membelikan seragam baru untuk adik adik kita yang harus ke
sekolah mengenakan baju lusuh mereka.
Banyak
kok teman-teman!
Banyak
yang dapat kita lakukan untuk berkontribusi nyata dalam dunia pendidikan.
Banyak
yang mampu kita lakukan selain hanya berkoar koar dan mengutuk pemerintah.
Akupun
sedikit tergelitik melihat antusias pemuda pemudi Indonesia yang berlomba-lomba
mendaftar program Menyapa Negeriku yang pernah dishare melalui website resmi
dikti.
Kemristekdikti
mengajak kamu untuk mengunjungi berbagai daerah di Tanah Air melalui kegiatan
“Menyapa Negeriku”. Selama maksimal enam hari (disesuaikan dengan jadwal
penerbangan dan lokasi), peserta kegiatan akan melihat langsung potret
pendidikan Indonesia melalui petualangan seru dan mengasyikkan. Tidak hanya
itu, peserta juga akan diajak berpartisipasi untuk berbagi inspirasi di wilayah
yang dikunjungi, bisa dengan berbagi cerita maupun menularkan berbagai keahlian
kepada masyarakat dan pelajar setempat.
Peserta Menyapa Negeriku akan didampingi alumni Sarjana Mendidik
di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T), yang selama setahun telah
mengabdi sebagai guru di pelosok negeri.
Kegiatan ini dijadwalkan dengan daerah tujuan sebagai
berikut:
1. Kabupaten Simelueu, Aceh Barat
2. Kabupaten Aceh Timur, Aceh
3. Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau
4. Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
5. Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara
6. Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT)
7. Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT)
8. Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat
9. Kabupaten Sorong, Papua Barat
10. Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat
11. Kabupaten Jayawijaya, Papua
1. Kabupaten Simelueu, Aceh Barat
2. Kabupaten Aceh Timur, Aceh
3. Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau
4. Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
5. Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara
6. Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT)
7. Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT)
8. Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat
9. Kabupaten Sorong, Papua Barat
10. Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat
11. Kabupaten Jayawijaya, Papua
Berminat menjadi peserta Menyapa Negeri? Pastikan kamu memenuhi
persyaratan berikut:
1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Terbuka untuk semua kalangan dan profesi
3. Pendaftar kategori Umum: pria/wanita berusia 18-27 tahun
4. Pendaftar kategori profesional: pria/wanita berusia 18-35 tahun
5. Sehat jasmani dan rohani, serta bisa tinggal beberapa hari di pedalaman
6. Bersedia mendokumentasikan pengalaman perjalanan selama program Menyapa Negeriku untuk dibukukan dan berbagi di sosial media yang dimiliki.
2. Terbuka untuk semua kalangan dan profesi
3. Pendaftar kategori Umum: pria/wanita berusia 18-27 tahun
4. Pendaftar kategori profesional: pria/wanita berusia 18-35 tahun
5. Sehat jasmani dan rohani, serta bisa tinggal beberapa hari di pedalaman
6. Bersedia mendokumentasikan pengalaman perjalanan selama program Menyapa Negeriku untuk dibukukan dan berbagi di sosial media yang dimiliki.
Fasilitas:
1. Semua biaya perjalanan ditanggung sepenuhnya oleh Kemristekdikti
2. Uang saku selama program Menyapa Negeriku
3. Penginapan dan akomodasi
4. Tulisan terpilih milik peserta akan masuk dalam buku Menyapa Negeri
5. Seragam
6. Asuransi
7. Sertifikat
1. Semua biaya perjalanan ditanggung sepenuhnya oleh Kemristekdikti
2. Uang saku selama program Menyapa Negeriku
3. Penginapan dan akomodasi
4. Tulisan terpilih milik peserta akan masuk dalam buku Menyapa Negeri
5. Seragam
6. Asuransi
7. Sertifikat
Unduh dan lengkapi formulir pendaftaran berikut serta kirimkan
ke email layinberdaya@ristekdikti.go.id , diterima
paling lambat 20 November 2015.
Nama peserta yang lulus seleksi akan diumumkan 20 November 2015
pada website ristekdikti.go.id dan media sosial @dikti. Peserta
terpilih akan diundang mengikuti workshop pembekalan pada 29-30 November.
Sedangkan pelaksanaan Program Menyapa Negeriku pada 5-10 Desember 2015.
Ayo, segera mendaftar, ya!
Unduh Formulir Pendaftaran Peserta Program Menyapa Negeriku
Sempat
mengikuti twitter dengan hashtag #Menyapa Negeriku.
Kubaca
satu persatu tweet yang dipost oleh pengguna jejaring sosial tersebut. Isinya
senada. Betapa berharapnya mereka untuk terpilih agar bisa berkontribusi dalam
dunia pendidikan dan memajukan pendidikan di daerah terpencil.
Semuanya
menggambarkan bagaimana mereka peduli dengan pendidikan di Indonesia dan
berharap terpilih.
Ada
50.000 pelamat yang berharap terpilih untuk mengikuti program tersebut, dan
hanya 44 orang dari seluruh Indonesia yang akan diilih.
Timbul
pertanyaanku
“Jika program Menyapa
Negeriku tersebut tidak dibayarkan oleh pemerintah, tapi harus dibayar sendiri
oleh pelamar. Apakah mereka akan seantusian itu? Apakah pelamarnya akan
menembus angka 50.000?”
Think
again!
STOP
OMDO!
DO
SOMETHING IF YOU REALLY CARE!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar