Senin, 16 November 2015

Mahasiswa (Biologi) Perokok!



Rasanya sudah terlalu basi jika terus menerus membahas bahaya rokok bagi kesehatan. Hampir semua orang, baik anak-anak hingga orang yang sudah lanjut usiapun tahu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh rokok. Mereka tahu.

Bahkan jika diucapkan kalimat “Merokok Dapat Menyebabkan Kanker, Serangan Jantung……., mereka akan dapat menyebutkan kelanjutan kalimat tersebut, ….Hipertensi, Gangguan Kehamilan dan Janin”. Karena kata kata tersebut terdapat pada semua bungkus rokok dan muncul di semua iklan rokok.
Mereka tahu.Tapi masih banyak orang-orang yang mengetahui dampak dan bahaya tersebut yang masih merokok.
Mungkin karena belum merasakan dampaknya secara langsung, makanya belum merasa bahwa hal-hal yang sering dijabarkan mengenai bahaya merokok itu benar-benar ada.

Tidak perlu saya uraikan lagi satu persatu mengenai bahaya merokok bagi tubuh. Cukup ketik “bahaya rokok” pada google, akan muncul ratusan artikel yang mengupas hal tersebut.
Bahkan pada kotak rokok pun sekarang sudah terpampang foto-foto orang yang menjadi korban keganasan rokok.
Tapi, apakah itu cukup?
Tidak!
Sama sekali belum cukup untuk menjadi alasan bagi mereka untuk merokok.

Dan yang lebih parah dan memilukan, merokok juga dilakukan oleh kalangan pelajar. Baik itu di tingkat sekolah dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Banyak siswa yang merokok. Dan lebih banyak lagi mahasiswa yang merokok.

Entahlah apa yang ada dipikiran mereka ketika merokok. Apakah menurut mereka itu sesuatu yang keren? Menunjukkan bahwa mereka anak gaul? Apakah menurut mereka hal tersebut menunjukkan bahwa mereka gagah?
Hei!!
Berpikirlah.
Rasanya terlalu ironi melihat hal tersebut.
Ada rasa kasihan yang terselip setiap saya melihat mahasiswa merokok.

Tidakkah ingat bahwa rokok bukanlah barang murah. Harga sebungkus rokok bahkan lebih mahal dari harga sebungkus nasi Padang dengan lauk ayam goreng atau ikan bakar. Tidak jarang mereka menghisap lebih dari satu bungkus rokok setiap hari.

Tidakkah mereka sadar bahwa uang yang mereka gunakan untuk membeli rokok tersebut diberikan oleh orang tua mereka.

Lupakah mereka bagaimana cara orang tua mereka untuk mendapatkan uang?
Ada yang harus berjualan di pasar.
Ada yang harus bekerja di rumah orang lain.
Ada yang harus ke sawah dan ladang.
Ada yang harus pergi pagi dan kembali sore hari.
Ada yang harus menjadi sopir dan mengendarai kendaraan puluhan kilometer jaraknya.
Tidak sedikit dari mereka yang dimaki maki atasannya ketika bekerja.
Tidak sedikit dari mereka yang harus terluka ketika bekerja.
Tidak sedikit dari mereka yang harus kelaparan ketika bekerja.
Ada bahkan yang hanya berjuang sendiri untuk memenuhi semua kebutuhan keluarganya.

Lalu apa yang dilakukan anak-anak mereka yang susah payah mereka perjuangkan agar dapat berkuliah?
MEROKOK!

Pantaskah itu kalian lakukan?
Wajarkah itu kalian lakukan?
Kalian tidak hanya sedang berusaha membunuh diri kalian sendiri. Tapi kalian juga sedang menyakiti orang tua kalian.
Kalian tidak hanya sedang menzholimi diri kalian sendiri. Tapi kalian juga sedang menzholimi orang tua kalian.

Apa yang sudah bisa kalian kasih untuk orang tua kalian sampai kalian merasa pantas membuang buang uang yang mereka kumpulkan susah payah untuk dihabiskan menjadi asap rokok?

Berpikirlah!
Kuliah saja yang benar.
Tunjukkan nilai-nilai terbaik kalian pada mereka.
Jadi remaja yang siap menjadi orang dewasa yang sukses.
Perbaiki kualitas diri.

Kalian gagal paham jika menganggap dengan merokok akan membuat kalian terlihat hebat.
Kalian keliru.
Merokok hanya menunjukkan bahwa kalian pendek akal. Masih gagal dalam berpikir. Gagal dalam menentukan mana yang baik dan yang buruk untuk hidup kalian.

Kalian gagal paham jika menganggap dengan merokok akan membuat kalian terlihat keren.
Perhatikan gigi kalian.
Perhatikan bibir kalian.
Dan pikirkan otak kalian.
Perubahan apa yang diberikan rokok pada organ tubuh kalian tersebut.

Laki-laki gigi kuning dengan bibir hitam dan kemampuan berpikir yang kurang itu tidaklah keren sama sekali.

Saya sangat miris dan kasihan melihat mahasiswa yang merokok. Tapi saya jauh lebih kasihan melihat mahasiswa (biologi) yang merokok.
Bukankah seharusnya kalian yang menjadi alarm bagi orang orang di sekitar yang merokok?
Bukankah seharusnya kalian yang menjadi reminder bahaya merokok bagi mereka?
Bukankah seharusnya kalian yang memaparkan ini itu tentang bahaya merokok?
Bukankah seharusnya kalian memiliki manfaat seperti itu bagi lingkungan kalian?

Sorry to say, di mata saya, kalian tidak hanya gagal menjadi anak yang baik untuk orang tua kalian. Tapi kalian juga gagal menjadi mahasiswa biologi yang bermanfaat.


#shameonyou

Tidak ada komentar:

Posting Komentar