Kamis, 12 November 2015

Lelaki Penggosip



Sudah bukan rahasia umum lagi bila perempuan suka sekali berkumpul dan membicarakan ini itu. Bukan saja hal hal urgen dan mendesak. Tapi hal-hal remeh pun dibicarakan. Tak jarang membicarakan si A dan si B. Membahas ini itu seolah akan tuntas jika dibicarakan dengan semangat. Tak jarang waktu bergulir begitu cepat ketika nongkrong di café dengan teman-teman.

Meskipun hal tersebut tak bisa dibenarkan.Tapi begitulah adanya. PEREMPUAN hampir semuanya seperti itu. Senang mengobrol. Senang bicara. Dan tidak sedikit yang senang menyebarkan keburukan orang lain melalui ceritanya. PEREMPUAN terkadang begitu.

Ya. Meskipun hal tersebut tidak bisa dibolehkan. Namun saya tahu persis rasanya bahwa mengurangi membicarakan hal hal remeh terebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Tidak semudah mamasukkan cucian ke tempat laundry, tentu saja.

Tapi, bagaimana jika hal itu dilakukan oleh LAKI-LAKI?
Bukankah seharusnya aneh bila seorang laki-laki memiliki kebiasaan yang mirip dengan perempuan?
Bukankah memalukan seharusnya bila laki-laki suka menggunjingkan ini itu ke lelaki lainnya yang juga memiliki sifat yang sama?
Bukankah menjijikkan jika laki-laki juga senang menyebarkan rumor yang tidak benar hanya untuk menambah-nambah nikmat bercerita?
Bukankah miris jika ada laki-laki yang mulutnya sama lincahnya bergosip dengan perempuan?
Mungkin otaknya kurang aktif bekerja sehingga tidak bisa memikirkan dampak dari perbuatannya.
Tidak bisa berpikir apakah yang disebarkannya tersebut akan didengar oleh orang yang dibicarakan atau tidak.

Mereka seharusnya sibuk memikirkan bagaimana caranya menambah pundi-pundi keuangan agar bisa menafkahi anak istri dengan layak.
Mereka seharusnya larut dalam upaya untuk meningkatkan karier dan kinerja.
Mereka seharusnya tenggelam dalam usaha memperbaiki diri agar mampu menjadi imam yang baik buat pasangannya.

Rasanya memalukan jika mereka hanya menjadi lelaki penggosip.
Yang hanya mampu menebar berita bohong untuk menambah sensai bercerita.
Yang hanya bisa menebar isu sebagai bahan tertawaan.

Rasanya memalukan jika mereka hanya menjadi lelaki penggosip.
Yang bahkan tidak berani mengakui bahwa apa yang telah disebarkan adalah kebohongan.
Yang bahkan takut untuk mengakui bahwa telah melakukan kesalahan besar dengan menebar isu sampah.
Yang bahkan tidak punya nyali untuk meminta maaf untuk sema bualan yang sudah disenandungkan.
Yang bahkan terlalu malu untuk mengakui telah menjadi lelaki penggosip.




11 Nov 2015







Tidak ada komentar:

Posting Komentar