Sudah bukan rahasia umum lagi bila perempuan suka
sekali berkumpul dan membicarakan ini itu. Bukan saja hal hal urgen dan
mendesak. Tapi hal-hal remeh pun dibicarakan. Tak jarang membicarakan si A dan
si B. Membahas ini itu seolah akan tuntas jika dibicarakan dengan semangat. Tak
jarang waktu bergulir begitu cepat ketika nongkrong di café dengan teman-teman.
Meskipun hal tersebut tak bisa dibenarkan.Tapi
begitulah adanya. PEREMPUAN hampir semuanya seperti itu. Senang mengobrol.
Senang bicara. Dan tidak sedikit yang senang menyebarkan keburukan orang lain
melalui ceritanya. PEREMPUAN terkadang begitu.
Ya. Meskipun hal tersebut tidak bisa dibolehkan.
Namun saya tahu persis rasanya bahwa mengurangi membicarakan hal hal remeh
terebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Tidak semudah mamasukkan
cucian ke tempat laundry, tentu saja.
Tapi, bagaimana jika hal itu dilakukan oleh
LAKI-LAKI?
Bukankah seharusnya aneh bila seorang laki-laki
memiliki kebiasaan yang mirip dengan perempuan?
Bukankah memalukan seharusnya bila laki-laki suka
menggunjingkan ini itu ke lelaki lainnya yang juga memiliki sifat yang sama?
Bukankah menjijikkan jika laki-laki juga senang
menyebarkan rumor yang tidak benar hanya untuk menambah-nambah nikmat
bercerita?
Bukankah miris jika ada laki-laki yang mulutnya
sama lincahnya bergosip dengan perempuan?
Mungkin otaknya kurang aktif bekerja sehingga
tidak bisa memikirkan dampak dari perbuatannya.
Tidak bisa berpikir apakah yang disebarkannya
tersebut akan didengar oleh orang yang dibicarakan atau tidak.
Mereka seharusnya sibuk memikirkan bagaimana
caranya menambah pundi-pundi keuangan agar bisa menafkahi anak istri dengan
layak.
Mereka seharusnya larut dalam upaya untuk
meningkatkan karier dan kinerja.
Mereka seharusnya tenggelam dalam usaha
memperbaiki diri agar mampu menjadi imam yang baik buat pasangannya.
Rasanya memalukan jika mereka hanya menjadi lelaki
penggosip.
Yang hanya mampu menebar berita bohong untuk
menambah sensai bercerita.
Yang hanya bisa menebar isu sebagai bahan
tertawaan.
Rasanya memalukan jika mereka hanya menjadi lelaki
penggosip.
Yang bahkan tidak berani mengakui bahwa apa yang
telah disebarkan adalah kebohongan.
Yang bahkan takut untuk mengakui bahwa telah
melakukan kesalahan besar dengan menebar isu sampah.
Yang bahkan tidak punya nyali untuk meminta maaf
untuk sema bualan yang sudah disenandungkan.
Yang bahkan terlalu malu untuk mengakui telah
menjadi lelaki penggosip.
11 Nov 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar